TANGGAMUS -Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanggamus
melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Islamic Center, Kecamatan Kotaagung, Tanggamus. Senin (1/12).
Sidak tersebut dilakukan atas dasar banyaknya keluhan dari para pasien
rawat inap. Diantaranya yakni masalah kebersihan yang terkesan
asal-asalan saja dilakukan oleh petugas Cleaning Service (Cs) RSUD
setempat, keamanan dan lokasi RSUD yang terlihat gelap dimalam hari.
Dimana, untuk masalah kebersihan sendiri, ditemui lantai ruang rawat
inap pasien sangat kotor, dinding penuh dengan sarang laba-laba, serta
aroma yang tidak sedap tatkala masuk ke ruang pasien.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Tanggamus Nursahbana mengatakan, belum lagi
lingkungan sekitar RSUD yang kotor. Tentunya semakin terlihat kumuh.
Belum lagi, fasilitas seperti KM/WC nya yang memang tidak layak pakai
lagi. Karena pintunya saja sudah rusak, keadaanya kotor, bau dan tidak
ada yang namanya sabun pencuci tangan, handuk lap dan carbol.
"Dengan keadaan yang super kotor tersebut. Bagaimana pasien yang
dirawat bisa mendapatkan kenyamanan dan cepat sembuh, kalau kondisi
ruang rawat inap, halaman dan KM/WC nya saja terlihat tidak bersih. Yang
ada malah nambah sakit pasiennya," kata Nursahbana, disela-sela kegiatan
Sidaknya di RSUD Kotaagung.
Ia menjelaskan bahwa anggaran untuk kebersihan saja yang di berikan
oleh pihak RSUD Kotaagung sangatlah besar. Yakni Rp225 juta, tentunya,
dengan jumlah yang sedemikian besar, sarana kebersihan, seperti sapu,
kotak sampah, carbol untuk mengepel lantai, sabun cuci tangan dan handuk
lap tangan dan lain sebagainya bisa terpenuhi. Tapi kenyataan yang ada
tentunya sangat jauh sekali realisasinya.
"Lantai ruang rawat inap saja hanya di bersihkan 1 kali dalam sehari,
dimana seharusnya 2-3 kali sehari dengan menggunakan obat mengepel
lantai. Ini mah hanya menggunakan air saja. Terus sapu ruangan,
seharusnya itu satu ruangan ada satu sapu. Ini mah gak, kalau mau nyapu.
Keliling dulu cari sapu. Kan itu sebuah situasi yang sangat janggal
sekali,"paparnya.
Untuk masalah keamanan kendaraan pengunjung RSUD juga menjadi sorotan
para wakil rakyat Tanggamus yang juga menjadi keluhan lantaran tidak ada
tanggung jawab bilamana kendaraan ataupun helm milik pengunjung hilang
d iarea parkiran. Tentunya jika memang tidak ada tanggung jawab atas
kehilangan kendaraan dan helm, jangan ada yang namanya pungutan biaya
parkir.
"Percuma saja ada biaya parkir untuk petugas keamanan kalau tidak
ada tanggung jawab kalau kehilangan. Dan bilamana masih saja terdapat
kehilangan, maka tidak usah saja ada petugas keamanan. Untuk masalah
penerangan juga, anggaran yang disediakan yakni Rp120 juta. Jadi tolong
diperbaiki lagi. Belum lagi masalah dokter yang datang terlambat, ini
menjadi koreksi penting bagi pihak RSUD,"ungkapnya.
Jadi diharapkan kepada pihak RSUD Kotaagung untuk melakukan pembenahan
atas kinerja pelayanan baik dari segi pelayanan perawat, kebersihan dan
keamanan parkir. "Kalau menurut saya, Kepala RSUD Kotaagung belum lah
layak jadi pemimpin karena masih perlu dipimpin supaya lebih bagus lagi
basic kepemimpinannya. Jadi saya harapkan, jangan lagi terdengar keluhan
dari masyarakat,"tandasnya.
Sementara, pihak RSUD Kotaagung yang diwakili Kabag TU Mujiono berjanji
akan lebih meningkatkan pelayanan yang memang masih dirasa jauh dari
kata sempurna. Baik dari segi pelayanan kebersihan, penerangan lampu,
sampai dengan keamanan. Ia juga mengatakan, bahwa untuk memaksimalkan
pelayanan, pihaknya sudah sering kali memberikan pengarahan kepada
petugas kebersihan, perawat dan petugas keamanan.
"Tentunya ini akan menjadi pekerjaan rumah kami. Untuk ke depannya
semakin maksimal dalam hal pelayanan disegala aspek. Sehingga pasien
merasakan pelayanan yang maksimal dari kami. Tentunya itu semua kita
lakukan secara step by step. Jadi diharapkan bantuannya juga kepada para
anggota dewan dalam hal ini komisi IV untuk senantiasa memberikan
koreksinya terhadap RSUD Kotaagung," tutupnya.(Denny Ramdo)
0 komentar:
Posting Komentar