Rabu, 26 November 2014

Inilah Dialog Jokowi dengan Petani Lampung Tengah

LAMPUNG TENGAH - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lakukan kunjungan di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB, Selasa (25/11/2014). Dia didampingi oleh Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko. Dalam kunjungannya itu Jokowi melakukan dialog bersama ratusan petani dan warga di tengah sawah.

"Ada masalah apa di lapangan?" tanya Jokowi kepada salah seorang petani.

Seorang petani menjabarkan beberapa masalahnya langsung kepada Jokowi. "Pupuk, jaringan irigasi kurang sempurna, rusak. Jalan irigasi rusak," ujar petani.

Jokowi menjawab, "Pertama, (jaringan irigasi) yang rusak bulan depan bisa untuk (mengairi) 35 ribu hektar di sini saja. Traktornya 570 (unit). Pupuk 57 ton gratis dibagikan," kata Jokowi.

"Ini yang bisikin Mentan, pasti bener," imbuhnya.

Jokowi meminta produksi ditingkatkan. Dia menargetkan produksi beras bisa mencapai 1 juta ton.

Dia juga menambahkan tahun depan akan ada dua waduk yang dibangun di Lampung. Salah satunya akan dibangun di Kecamatan Sukoharjo, Lampung.

"Di sini banyak (waduk) nggak?" tanya Jokowi.

"Cuma dua, Pak," jawab petani.

"Apa lagi?" Jokowi kembali bertanya.

"P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) yang urus air. Tidak ada honor atau upah, hanya (dari) iuran petani. Itu (P3A) kerjanya siang malam, sebulan (dibayar) Rp 1 juta. Ini juga menentukan keberhasilan panen padi sawah," jelas petani kepada Jokowi.

Jokowi mendengarkan keluhan petani dengan seksama. Dia mengatakan Gubernur Lampung berjanji akan membantu. "Nanti Pak Gubernur janji bantu. Saksinya saya, Presiden. Kalau kompak, kerja kompak, pemerintah pusat, kabupaten, sawah produksinya akan naik," ujar Jokowi menyemangati para petani.

Tak hanya itu, petani juga mengeluhkan jalan usaha tani yang rusak. Dia berjanji Menteri PU dan Perumahan Rakyat akan mengerjakannya. "Kalau belum (dikerjakan), SMS saya," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih ini.

Seorang petani kemudian menanyakan soal aturan pemakaian BBM bersubsidi. Sebab, mereka membutuhkan solar untuk menggiling gabah.

Jokowi menjelaskan bahwa pembelian BBM subsidi memang harus menggunakan izin dari Dinas Perindustrian. Namun untuk produksi kecil, tak perlu izin.

"Minta SIUP ke kabupaten, nggak bayar. Ada perpresnya, nanti tak (saya) ganti, saya cek lagi nanti. Yang urusan produksi dan kebaikan saya minta ke Pak Kapolda," ulas Jokowi.

Menutup dialognya, Jokowi menyampaikan dirinya ingin agar Indonesia tak lagi mengimpor komoditas pangan.

"Untuk seluruh petani, kita ingin negara kita tidak impor gula, cabai, beras, jagung. 3 sampai 4 tahun tidak impor. Saya ajak petani meningkatkan produksi. Kalau ada masalah sampaikan ke Gubernur, Mentan, kalau tidak bisa juga, ke Presiden," kata Jokowi. (Juandi Rizal)

0 komentar: