BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo meminta Dinas Pendidikan Lampung dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota agar melakukan validasi jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di daerahnya masing-masing.
“Tujuannya, agar kebutuhan spesifikasi serta langkah kebijakan yang akan diambil tepat,” kata Ridho dalam sambutannya saat membuka Deklarasi Pendidikan Inklusif tingkat Provinsi Lampung yang digelar di gelar di GOR Saburai, Bandar Lampung, Minggu (30/11).
Menurutnya, pendidikan yang layak dan setara adalah hak setiap warga negara, sebab itulah dirinya mendukung penuh program pendidikan inklusif . Namun ujarnya, pendidikan inklusif harus seiring sejalan dengan peningkatan mutu tenaga pengajarnya.
“Tenaga pengajarnya harus memiliki pengetahuan lebih terutama cara menerapkan metode terhadap anak bekebutuhan khusus (ABK) sehingga guru bisa menguasai ruangan,” ujarnya.
Gubernur menjelaskan, pendidikan iklusif di Lampung sebenarnya sudah berjalan meskipun baru di lima kabupaten/kota. “Pendidikan inklusif sendiri yaitu ABK bisa bergabung di kelas reguler umum, namun baru hari ini pengukuhan dan deklarasinya yang di dukung secara penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Acara ini sekaligus memperingati hari disabilitas internasional,” ungkapnya.
Acara deklarasi sendiri berjalan cukup ramai, berbagai acara hiburan digelar selain itu disediakan juga bazaar buku murah yang diikuti berbagai komunitas yang berkaitan dengan pendidikan, diantaranya SNETS yakni relawan tenaga pendidik yang berfokus pada ABK Autism, juga ada rumah baca Asma Nadia, 1000 guru, Lampung mengajar, Lamda Lampung, Berbagi Cinta, Dongeng Dakocan, Ciprut Craft dan sebagainya.
Dalam kesempatan itu pula gubernur melaunching sekolah udara di Booth RRI, sekolah udara sendiri merupakan gagasan dari RRI Lampung. Gubernur juga menyempatkan berkeliling Booth dan berdiskusi bersama penggiat komunitas, membicarakan permasalahan hingga mendukung kegiatan positif komunitas yang hadir.
Dalam acara seorang murid SLB asal metro Adi Kurniawan juga membacakan puisi curahan hati nya tentang kehidupan yang dijalaninya, ia membacakannya di atas sebuah kursi roda, hadirin terenyak mendengarkannya. Hingga Gubernur dan istrinya pun memutuskan menaiki panggung dan menyalaminya.
"Hobi saya merangkai kata dan menulis diary Pak, kalo mengeluh saya takut merepotkan orang lain," tutur bocah ini ke Gubernur Lampung.
Laras murid SD persit yang beberapa waktu lalu bernyanyi di istana negara pun ikut meraikan acara, ia membawakan lagu Lampung Tanah Lado, yang juga membuat hadirin kagum. Selain itu juga berbagai sekolah mulai dari tingkat Tk hingga SMP ikut meramaikan dan mengisi acara, mulai dari drumband , tari tradisional, menyanyi hingga membaca puisi. (rls)
0 komentar:
Posting Komentar