Minggu, 30 November 2014

Petani Mulai Garap Lahan


PESISIR BARAT – Bagi sebagian petani, utamanya petani sawah tadah hujan di Kabupaten Pesisir Barat (KPB), musim penghujan memiliki makna khusus bahkan istimewa.
Ini adalah pertanda awal untuk bisa mengolah lahannya kembali setelah tiga kali musim tanam gagal panen. Dari pantauan di lapangan ratusan petani tampak dengan suka cita mulai menggarap lahannya kembali menggunakan bajak.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut), Nirmala Lingga Kusuma pekan lalu mengatakan musim penghujan saat ini intensitasnya relatif stabil.
“Kondisi hujan saat ini sangat memungkinkan petani menggarap lahannya memasuki musim tanam, dan memang kesempatan itu tidak disia-siakan petani,” ungkap Lingga.

Lingga menjelaskan pihaknya sudah berupaya berbagai persiapan dalam membantu masyarakat memaksimalkan hasil produksi padi ke depannya, termasuk soal ketersediaan kebutuhan pupuk bersubsidi.  Masalah pupuk, tandas Lingga, merupakan faktor utama yang menjadi perhatian pemkab guna memaksimalkan hasil pertaniannya.

“Alokasi kebutuhan pupuk subsidi diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di KPB. Hanya saja perlu diawasi secara bersama-sama oleh semua pihak dalam hal pengirimannya, agar tidak terjadi penyelewengan pupuk bersubsidi yang bisa merugikan petani,” pintanya.

Selain penyelewengan, hal lain yang dikhawatirkan menjadi penghambat distribusniya adalah bencana alam longsor pada akses jalan masuk ke KPB.
Dia menambahkan, pihaknya sudah meminta para distributor ketika terjadi trouble pendistribusian karena kerusakan jalan bisa memutar via Tanggamus.

“Untuk menghindari gagal panen akibat curah hujan tinggi, kami juga telah meminta Dinas Pekerjaan Umum  Pertambangan dan Energi (PUPE) memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana guna mencegah terjadinya banjir di titik-titik minim saluran irigasi,” tandasnya. (Andi Gunawan)


0 komentar: