Senin, 24 November 2014

Bandarlampung Tak Ramah Anak



BANDARLAMPUNG- Di era yang serba canggih dan maju, membuat tatanan dalam kota semuanya berubah. Baik dalam tata lokasi, tata ruang kota dan sarana. Layaknya kota-kota besar, mereka saling berlomba-lomba untuk menunjukkan kota yang indah dan terbaik dengan dipenuhi gedung-gedung bonafit pencakar langit. Hal itu rupanya cukup membuat anak-anak kehilangan area bermainnya,

Hampir disemua sudut kota telah bertengger gedung mewah, yang menyebabkan habisnya lahan untuk membangun sebuah areal bermain untuk keluarga. Sehingganya para orangtua memilih untuk mengajak anak-anak bermain di areal bermain yang telah disediakan mall yang lebih praktis.

Dan juga lebih memilih membelikan anak sebuah Gadget terbaru yang menyediakan fasilitas game, padahal jika ditilik anak sangat perlu bermain di lingkungan terbuka, agar mereka bisa mengenal lingkungan dan alam sekitar.

Beruntung, di Bandarlampung masih bisa dijumpai areal bermain anak, seperti di PKOR Wayhalim. Ada beberapa permainan hiburan yang bisa dimainkan anak-anak.

Salah satu pengunjung, Susi mengutarakan alasannya lebih memilih berkunjung ke sana ketimbang memanjakan anak dengan game di rumah, yaitu karena anak bisa sangat leluasa mengekspresikan diri bermain dan berlari.

“Kita juga bisa membawa sendiri mainannya seperti sepeda, otopad/skuter, dan lain-lain. Selain itu anak-anak juga bisa bersosialisasi bertemu orang banyak, dan hikmahnya anak bisa mendapatkan teman baru,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan pengunjung lainnya, Mira warga Sukarame. Dirinya kerap membawa anak bermain disini. karena selain anak bisa puas bermain, biaya yang bisa dijangkau. “Dan di sini juga banyak jajanan yang bisa kita nikmati bersama anak,” katanya.

Psikolog Anak Diah. S.Psi membernarkan, dalam masa-masa pertumbuhan, anak baiknya diperkenalkan dengan permainan di luar rumah, tidak melulu dalam rumah karena dengan membawa anak bermain di alam terbuka. Itu bisa membantu untuk perkembangan motoriknya.

Anak juga bisa memahami lingkungan sekitarnya dan itu bisa membentuk kepribadian si kecil. Jika si anak terus-terusan bermain dirumah dengan gadget mahalnya. Itu malah akan membuat anak nantinya kurang pergaulan.

Bahkan sang anak juga akan merasa tidak percaya diri dalam artian takut untuk bersosialisasi dengan teman diluar teman sekolahnya.

Menurut Diah, bermain gadget ada bagusnya karena berhubungan dengan kognitif anak. Namun jangan terlalu tering. Sebaiknya diselingi dengan bermain di luar, agar seimbang dan tidak hanya paham dengan satu hal saja.

Seperti misalnya di Sekolah Alam Lampung misalnya, banyak yang akan didapat, selain anak bisa belajar anak juga bisa bermain dengan teman sebayanya.

“Di sini anak memang diajarkan bagaimana mengenal alam, dan memanfaatkan apa yang alam berikan untuk kita,” katanya.

Direktur Sekolah Alam Lampung, Hesti Kusumarini mengatakan, di sana ada kolam, ada juga lahan untuk belajar bertani, bercocok tanam, serta ada permainan outbond.

“Dan bahkan kami memberikan anak kebebasan untuk berkreasi, anak cenderung lebih menyukai bidang apa? Dengan begitu anak akan menemukan titik kenyamanan dan hobi mereka. Dan manfaatnya anak belajar dialam terbuka adalah anak akan menemukan suatu pelajaran dan sportifitas dalam dirinya karena di sini juga anak diisi dengan berbagai game yang mengacu pada otak dan daya tangkap anak,” katanya. (Icha)

0 komentar: