LAMPUNG SELATAN– Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten
Lampung Selatan (Lamsel) akan digelar 2015 mendatang. Namun nampaknya
kemeriahan pesta demokrasi lima tahunan tersebut ditanggapi dingin oleh
sebagian masyarakat Kecamatan Jati Agung.
Mereka bahkan mengatakan lebih memilih Golput. Hal tersebut
diungkapkan warga karena kecewa dari tahun ke tahun kondisi infrastruktur jalan
di wilayah tersebut tidak kunjung membaik bahkan terkesan terabaikan.
Seperti dialami Desa Karangsari, kecamatan tersebut. Dimana
jalan yang panjang lebih kurang 1 kilometer yang melintasi perbatasan Desa
Jatimulyo (Blok I), kondisinya memprihantinkan. “Janji tinggal janji, dulu para
calon bupati berjanji mau memperbaiki jalan ini. Tapi, sampai sekarang mana.
Pas udah jadi lupa rupanya sama kami, jadi kami kemungkinan tidak akan
memilih,” kata Kuswati salah satu warga
setempat, Minggu (30/11).
Dirinya mengatakan, bahwa setiap pemimpin yang dilihat bukan
hanya tokohnya yang santun. “Tetapi komitmen atau janjinya harus ditepati, tapi
sekarang ini kayaknya ingkar janji semua,” ketusnya.
Kuswati menjelaskan, bahwa dirinya menginginkan kebijakan
yang diambil oleh pemimpin harusnya berpihak kepada rakyat. “Tapi sekarang ini,
jalan yang ada tidak ada perbaikan bahkan nambah rusak. Padahal, masyarakat
sini (Karangsari, red), butuh perbaikan jalan itu untuk mengirim hasil
pertanian dan produksi bata (bahan bangunan, red) untuk dijual,” ungkapnya.
Terpisah, hal sama juga dikatakan Apris, warga Desa Fajar Baru.
Dirinya mengungkapkan, jalan yang berada dekat perbatasan dengan wilayah Kota
Bandarlampung itu hingga saat ini masih juga belum diaspal. “Kami kecewa,
karena janji hanya tinggal janji. Setiap pemilihan, janjinya itu mulu, pas jadi
boro-boro (apa lagi, red),” tegasnya.
Pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila), Budi
Harjo, menyatakan hal ini fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. “Wajar
jika Golput, karena itu bentuk kekecewaan warga terhadap janji para calon
kepala daerah, yang tidak merealisasikan janjinya saat menjabat,” ujarnya.
Menurut Budi, kenyataan yang seperti ini, harus cepat
ditanggapi oleh Bupati Lamsel, yang juga Bakal Calon Bupati Lamsel di tahun
depan, Rycko Menoza. “Harus disikapi oleh Pemkab Lamsel, ini adalah
sikap masyarakat atas aspirasi mereka,” kata Budi.
Budi mengatakan, pemerintahan di Lamsel harus benar-benar
memperhatikan keluhan masyarakat tersebut. “Kemungkinan golput akan berubah
jika realita ini diperbaiki, jika tidak maka ke depan akan memilih yang lain. Tentu
ini adalah warning (pringatan, red) bagi kepala daerah yang saat ini berkuasa,”
jelasnya. (Ferry Arsyad)
0 komentar:
Posting Komentar