Minggu, 30 November 2014

Kecewa Warga Jati Agung Lampung Selatan Ancam Golput



LAMPUNG SELATAN– Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) akan digelar 2015 mendatang. Namun nampaknya kemeriahan pesta demokrasi lima tahunan tersebut ditanggapi dingin oleh sebagian masyarakat Kecamatan Jati Agung.

Mereka bahkan mengatakan lebih memilih Golput. Hal tersebut diungkapkan warga karena kecewa dari tahun ke tahun kondisi infrastruktur jalan di wilayah tersebut tidak kunjung membaik bahkan terkesan terabaikan.

Seperti dialami Desa Karangsari, kecamatan tersebut. Dimana jalan yang panjang lebih kurang 1 kilometer yang melintasi perbatasan Desa Jatimulyo (Blok I), kondisinya memprihantinkan. “Janji tinggal janji, dulu para calon bupati berjanji mau memperbaiki jalan ini. Tapi, sampai sekarang mana. Pas udah jadi lupa rupanya sama kami, jadi kami kemungkinan tidak akan memilih,”  kata Kuswati salah satu warga setempat, Minggu (30/11).  

Dirinya mengatakan, bahwa setiap pemimpin yang dilihat bukan hanya tokohnya yang santun. “Tetapi komitmen atau janjinya harus ditepati, tapi sekarang ini kayaknya ingkar janji semua,” ketusnya.

Kuswati menjelaskan, bahwa dirinya menginginkan kebijakan yang diambil oleh pemimpin harusnya berpihak kepada rakyat. “Tapi sekarang ini, jalan yang ada tidak ada perbaikan bahkan nambah rusak. Padahal, masyarakat sini (Karangsari, red), butuh perbaikan jalan itu untuk mengirim hasil pertanian dan produksi bata (bahan bangunan, red) untuk dijual,” ungkapnya.

Terpisah, hal sama juga dikatakan Apris, warga Desa Fajar Baru. Dirinya mengungkapkan, jalan yang berada dekat perbatasan dengan wilayah Kota Bandarlampung itu hingga saat ini masih juga belum diaspal. “Kami kecewa, karena janji hanya tinggal janji. Setiap pemilihan, janjinya itu mulu, pas jadi boro-boro (apa lagi, red),” tegasnya.

Pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila), Budi Harjo, menyatakan hal ini fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. “Wajar jika Golput, karena itu bentuk kekecewaan warga terhadap janji para calon kepala daerah, yang tidak merealisasikan janjinya saat menjabat,” ujarnya.
Menurut Budi, kenyataan yang seperti ini,  harus cepat ditanggapi oleh Bupati Lamsel, yang juga Bakal Calon Bupati Lamsel di tahun depan, Rycko Menoza.   “Harus disikapi oleh Pemkab Lamsel, ini adalah sikap masyarakat atas aspirasi mereka,” kata Budi.

Budi mengatakan, pemerintahan di Lamsel harus benar-benar memperhatikan keluhan masyarakat tersebut. “Kemungkinan golput akan berubah jika realita ini diperbaiki, jika tidak maka ke depan akan memilih yang lain. Tentu ini adalah warning (pringatan, red) bagi kepala daerah yang saat ini berkuasa,” jelasnya. (Ferry Arsyad)

0 komentar: