Aburizal Bakrie |
NUSA DUA -
Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menegaskan penyelenggaraan
Munas IX di Bali membuktikan kesolidan partai berlambang Pohon Beringin itu.
Kehadiran ribuan kader memberikan bukti bahwa Golkar solid dan tidak bisa
dipecah belah.
"Saya ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kader dari kabupaten yang datang malam hari ini. Suasana besar jadi bukti nyata Partai Golkar solid, matang, dan tidak bisa dipecah-pecah oleh siapapun," kata Ical dalam kata sambutannya di Munas IX Golkar, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11).
Dia pun mengibaratkan kesolidan para kader Golkar seperti Pohon Beringin rindang dengan akar yang kuat. "Sebagai ketua umum dari hati yang paling dalam, saya merasa bangga terhadap loyalitas kader dari berbagai daerah. Saudara-saudara membuktikan bahwa Pohon Beringin yang rindang punya akar yang kuat sehingga tidak mudah tumbang diterjangan angin seribut apapun juga," ujar mantan Menko Perekonomian itu.
Ical juga meminta agar kader-kader Golkar bisa berpolitik dengan cara matang. Dia ingin agar kader Golkar bisa memberikan contoh kalau politik bukan sekedar perebutan kursi kekuasaan.
"Kita harus berkompetisi pada tataran ide dan gagasan untuk mewujudkan doktrin. Hasilnya pasti membawa kebaikan sejauh tidak disertai intimidasi dan bukan dengan cara kekerasan," sebutnya.
Ical juga yakin seluruh kader nantinya dapat memilih calon
terbaik untuk memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut selama 5 tahun
mendatang.
"Dalam 2 atau 3 hari mendatang, saudara yang memiliki mandat tertinggi akan memilih nahkoda. Saya percaya saudara akan memilih yang terbaik," ujarnya.
"Dalam 2 atau 3 hari mendatang, saudara yang memiliki mandat tertinggi akan memilih nahkoda. Saya percaya saudara akan memilih yang terbaik," ujarnya.
Ical juga percaya dalam acara tersebut juga menelurkan
rencana kerja juga butir-butir pemikiran yang menjadi konsep partai, termasuk
posisinya untuk tetap berada di dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Dia memastikan
partainya akan tetap berada sebagai penyeimbang pemerintah.
"Saya juga percaya Munas ini akan menelurkan rencana kerja dan butir-butir pemikiran yang akan jadi conseptual guidence termasuk berada di KMP dan penyeimbang," lanjutnya.
Oleh karenanya, Ical berharap seluruh kader dapat memberikan suaranya dalam pemilihan ketua nanti. Sebab, di tangan mereka masa depan Golkar menggantung. "Singkat kata, di tangan saudara-saudara terletak masa depan Golkar yang lebih cerah," tutup Ical.
"Saya juga percaya Munas ini akan menelurkan rencana kerja dan butir-butir pemikiran yang akan jadi conseptual guidence termasuk berada di KMP dan penyeimbang," lanjutnya.
Oleh karenanya, Ical berharap seluruh kader dapat memberikan suaranya dalam pemilihan ketua nanti. Sebab, di tangan mereka masa depan Golkar menggantung. "Singkat kata, di tangan saudara-saudara terletak masa depan Golkar yang lebih cerah," tutup Ical.
"Barusan saya dapat laporan dari Pak Nurdin Halid, Steering Commitee Munas, tidak ada pemilihan tertutup, yang ada pemilihan terbuka dan bisa berujung kepada aklamasi," kata Agung di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11).
Menurut Agung, dengan pemilihan secara terbuka, DPD tingkat II (kabupaten/kota) akan merasa terancam apabila memilih calon selain Aburizal. Ancaman pemecatan dari DPD tingkat I (provinsi) yang sudah dikuasai Aburizal akan mengintimidasi DPD tingkat II. "Tidak ada lagi suara DPD II. Sudah diikat ke DPD I," ujar Agung.
Selain itu, Agung juga mencium permainan politik uang. Menurut informasi yang didapatkan Agung, setiap DPD bisa menerima uang Rp 50-100 Juta. "Saya tidak tertarik lagi maju di forum munas abal-abal seperti ini," ujarnya.
Agung adalah salah satu tokoh yang akan mencalonkan diri menjadi ketua umum dalam Munas itu. Namun, dia bersama sejumlah calon ketua umum Golkar lainnya merasa pelaksanaan Munas saat ini ilegal dan menguntungkan Aburizal Bakrie yang juga hendak kembali mencalonkan diri.
Agung akhirnya membentuk tim penyelamat Partai Golkar yang beranggotakan Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir, Laurence Siburian, serta Zainal Bintang. Tugas utama tim ini adalah menggelar Munas IX Partai Golkar pada Januari 2015. (dtk)
0 komentar:
Posting Komentar