BANDARLAMPUNG – Dalam rangka memperingati Hari
AIDS sedunia yang jatuh pada hari ini 1 Desember, MHTI (Majelis Hizbut Tahrir Indonesia) Lampung, menggelar
aksi di Tugu Adipura (Bunderan Gajah), Bandar Lampung, Minggu (30/11).
“Aksi ini digelar agar semua pihak
terutama pemerintah segera meninggalkan sekulerisme, liberalisme dan
kapitalisme yang telah membuahkan budaya gaul bebas di tengah masyarakat dan
berakibat merebaknya penyakit yang mematikan tersebut,” kata Ketua DPD I MHTI
Lampung Ade Kumalasari.
Menurutnya, setiap tanggal 1
Desember selalu diperingati sebagai Hari AIDS sedunia. Namun dari data yang ada
justru pengidap HIV/AIDS dari tahun ke tahun justru meningkat.Solusi pencegahan
yang dilakukan pun tidak mampu menyelesaikan masalah karena solusi berupa ABC,
dimana A=Abstain, B=Be faithful, dan C=use Condom tentu justru akan melegalkan
seks bebas di masyarakat.
"Padahal, seks bebas inilah
yang berperan besar menimbulkan terjangkitnya HIV/AIDS. Karena itu kami mengingatkan
semua pihak dari semua kalangan dan Pemerintah khususnya," terang nya.
Untuk diketahui, berdasarkan data
Ditjen PP dan PL di tahun 2006 saja jumlah penderita HIV yang dilaporkan
sebanyak 7.195. Pada tahun 2014 jumlah tersebut sudah mencapai 22.869.
Sedangkan jumlah penderita AIDS pada tahun 2006 mencapai 3.665 dan pada tahun
2014 angkanya naik menjadi 1.876 orang, ini untuk skala nasional.
Untuk skala provinsi, Sekretaris
Komisi Perlindungan AIDS (KPA) Lampung dr Wirman menyatakan jumlah penderita
HIV di Lampung sudah mencapai 1680 orang. Dari jumlah tersebut 988 orang berada
di bandar Lampung.
Tentu saja angka ini ibarat fenomena
gunung es, yang terlihat hanyalah permukaan saja. Angka sebenarnya jauh lebih
besar karena orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih banyak yang tidak terdata.
Mereka enggan memeriksakan diri karena takut dan malu.
Maraknya penularan HIV/AIDS
berbanding lurus dengan perilaku seks bebas. Artinya ketika perilaku seks bebas
semakin merasuk kedalam gaya hidup generasi kita maka pasti angka HIV/AIDS akan
meningkat, dan sebaliknya jika perilaku seks bebas dihilangkan maka infeksi
penularan HIV/AIDS akan berhenti. Perilaku seks bebas meliputi aktifitas seks
diluar nikah,gay, lesbian serta bisnis prostitusi (pelacuran). Aktifitas pacaran
pun menjadi salah satu penyebab seks bebas dan penularan HIV/AIDS. Gaya pacaran
generasi saat ini meniru budaya barat yang sangat bebas dan tanpa batasan.
Dari Data Komisi Nasional
Penanggulangan AIDS menunjukkan, penyebaran HIV/AIDS berubah dalam lima tahun
terakhir. Berdasarkan data dari Ditjen PP dan PL prosentase faktor risiko AIDS
tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (67%), LSL (6%),
penggunaan jarum suntik pada pengguna narkoba (6%) ,dan dari ibu positif HIV ke
anak (4%).
Data ini menunjukkan bahwa penularan
HIV/AIDS tertinggi disebabkan oleh pergaulan bebas yang sudah mewabah di negeri
muslim ini. Pergaulan bebas merupakan hasil dari gaya hidup liberal dan hedonis
yang diadopsi dari nilai-nilai barat yang sangat bertentangan dengan Islam.
Meski telah terbukti gaya hidup
liberal dan hedonis adalah pangkal dari penyebaran virus HIV/AIDS, sebagian
kalangan masih saja menyangkal kenyataan ini. Bagi mereka, pencegahan HIV/AIDS
bukan dengan menghapuskan gaya hidup serba bebas, apalagi melarang perzinaan
dan prostitusi. Tapi mencegah HIV/AIDS adalah dengan mengkampanyekan A-B-C,
yakni menghindari seks bebas (Abstinence), setia pada pasangan (Be faithful)
dan menggunakan kondom (Condom).
Upaya tersebut tidak akan pernah
berhasil karena yang mereka lakukan itu adalah solusi parsial bukan menyeluruh
yang tidak menyentuh akar permasalahan. Ibarat rumah dengan kondisi genteng
yang bocor, upaya yang dilakukan hanya dengan menampung air yang bocor tapi
tidak pernah mengganti genteng yang bocor tersebut. Sekulerisme dan
liberalismelah penyebab pergaulan bebas yang mengakibatkan penularan HIV/AIDS
meningkat pesat dari tahun ke tahun bukan masalah kondom atau lokalisasi
pelacuran dan jarum suntik.
Oleh karena itu yang harus dilakukan
adalah membuang jauh-jauh sekularisme dan liberalisme dalam kehidupan kita dan
menggantinya dengan sistem Islam yaitu dengan menerapkan syariat Islam.(*)
0 komentar:
Posting Komentar