FOTO : ILUSTRASI Siswa SMP |
Langkah ini dilakukan guna
menindaklanjuti permintaan Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FKKSS) yang
mengaku kesulitan mendapat siswa pasca berjalannya program Biling di
Bandarlampung ini.
"Hampir semua sekolah swasta di
Bandarlampung kini sulit untuk mendapatkan siswa," ujar Jumadi salah satu
pengurus FKKSS Bandarlampung, saat ditemui di gedung DPRD Bandarlampung, belum
lama ini.
Penerimaan siswa baru di Kota Tapis
Berseri didominasi dengan siswa Biling. Jika siswa biling diterima
melebihi dari Perda, maka dapat dipastikan sekolah swasta akan mengalami
kekurangan siswa. "Jangan sampai semuanya diterima melalui biling,"
kata Jumadi yang juga menjabat sebagai Kepala SMK 2 Mei Bandarlampung.
Dia berharap, pemerintah kembali
menerapkan sistem test kepada siswa yang akan dibiayai dalam program Biling, dikarenakan
siswa yang lulus test pakai Biling masuk ke sekolah negeri dan yang tidak
lulus bisa masuk swasta. “Sedangkan SPP-nya bisa dibiayai oleh
pemerintah," harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD,
Syarif Hidayat menyambut baik keluhan dari FKKSS Bandarlampung, dia
mengatakan peran sekolah swasta begitu besar dalam menampung pelajar-pelajar
yang tidak masuk ke sekolah negeri.Sebab itu pihaknya merasa wajar jika sekolah
swasta
meminta perhatian kepada pemerintah
terlebih kondisi sekarang pihak sekolah swasta sedang kesulitan
mendapatkan siswa.
”Apalagi keberlangsungan sekolah
swasta sangat tergantung dari jumlah siswa yang ada," ujar Syarif.
Politisi PKS ini menambahkan, dalam
hearing terungkap harapan pihak sekolah swasta yang menaruh harapan penuh
pada pemkot menerapkan sistem test kepada siswa yang akan dibiayai dalam program
Biling. Untuk itu sambung dia, jika siswa yang telah lulus test melalui
jalur Biling bisa masuk ke sekolah negeri.”Kalau yang nggak lulus kan,
bisa masuk swasta dan SPP-nya tetap bisa dibiayai pemerintah," tandasnya.
(Andi)
0 komentar:
Posting Komentar