Minggu, 30 November 2014

Susun Buku Putih Dan Strategi Sanitasi


PESISIR BARAT - Kabupaten Pesisir Barat (KPB) Provinsi Lampung berkomitmen membangunan bidang sanitasi tahun 2015. Kecamatan Pesisir Tengah ditetapkan sebagai Pilot Project Program Persampahan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS). Itu ditandai dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Pesisir Barat.

Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Perkonomian dan Pembangunan Audi Marpi, mendmpingi Pj. Bupati H. Kherlani, dalam sambutannya pada acara Penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Pesisir, di Krui pekan lalu.

“Ini merupakan rangkaian kegiatan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) mengenai potret kondisi sanitasi pada saat ini. Item yang dijelaskan mencakup sektor air limbah, persampahan, drainase lingkungan dan penyediaan air minum,” papar Audi.

Dengan demikian diharapkan pembangunan sanitasi di KPB lebih terarah guna menciptakan kondisi sanitasi yang baik bagi masyarakat, sehingga taraf kehidupan, kesejahteraan, dan kesehatan masyarakat KPB bisa meningkat. (Andi Gunawan)

Pengurus Perhiptani-KTNA Dikukuhkan

PESISIR BARAT – Program bantuan swasembada pangan ke Provinsi Lampung, termasuk Kabupaten Pesisir Barat (KPB) oleh Presiden Joko Widodo bertujuan meningkatkan produksi pertanian sebesar 33 persen di tahun 2015 mendatang.

Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (Perhiptani) Provinsi Lampung yang juga Pembina Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Joko Umar Said pada pengukuhan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhiptani dan KTNA KPB di Kecamatan Pesisir Selatan, pekan lalu.

“Perhiptani dan KTNA merupakan organisasi keilmuan yang bersifat kemasyarakatan bertujuan membangun dan mensejahterakan masyarakat petani tanpa adanya unsur politik, sehingga organisasi Perhiptani bergandengan dengan KTNA bersama pemerintah dan masyarakat untuk petani yang lebih sejahtera,” kata mantan wakil gubernur itu.

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Pesisir Barat Kherlani mengatakan saat ini di KPB sudah terbentuk 714 Kelompok Tani (Poktan), 88 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan 60 Kelompok Wanita Tani (KWT). Selain itu, sebanyak 21.420 jiwa lebih sudah tergabung di dalam keluarga kelompok tani.

Sedangkan potensi lahan basah yang tersedia mencapai 8.458 hektare, lahan kering 23.383 hektare, serta wilayah perairan umum yang cukup luas.

“Ke depan, diharapkan keberadaan dua organisasi ini menjadi mitra pemerintah dan mitra masyarakat. Perhiptani akan banyak berperan membantu mensejahterakan petani,” jelasnya.

Sekadar diketahui, komposisi kepengurusan Perhiptani KPB terdiri atas, Ketua Edy Mukhtar, Wakil Ketua I Hasnul Abror, Wakil Ketua II Suryadi, Sekretaris N.S. Tajuddin, Wakil Sekretaris M. Ma’ruf, dan Bendahara Aladin. Sementara Ketua KTNA KPB dipercayakan kepada Kulin Mustafa.(Andi Gunawan)

Optimis Relokasi BBM Terwujud


TANGGAMUS – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanggamus sangat optimis, bahwa relokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk sektor infrastruktur di Indonesia akan terwujud.

Keyakinan tersebut muncul tatkala Dinas PU setempat menerima perintah langsung via telepon dari Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).
Setelah menerima informasi tersebut, Kepala Dinas PU Tanggamus, Romas Yadi didampingi Sekretaris Hendra Wijaya Mega menegaskan, sudah mengirimkan proposal yang diminta. Hal itu demi terwujudnya pembangunan infrastruktur guna mendukung pengembangan kawasan industri di Bumi Begawi Jejama.

”Proposal pembangunan infrastruktur pendukung kawasan industri, seperti pembangunan ruas-ruas jalan strategis Kawasan Industri Maritim (KIM), PLTU Ulubelu, dan Cagar Alam Laut Kiluan. Kawasan-kawasan tersebut, merupakan zona yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” ujar Hendra Wijaya, belum lama ini.

MP3EI sendiri merupakan sebuah pola induk perencanaan ambisius dari Pemerintah Indonesia, untuk dapat mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran. Agar dapat dinikmati secara merata di kalangan masyarakat. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini, akan didukung berdasarkan potensi demografi dan kekayaan sumber daya alam serta dengan keuntungan geografis masing-masing daerah hingga ke kabupaten.

Pada realisasi tahun 2015, lanjut Hendra, Direktorat Bina Pelaksana Wilayah I Subdit 1D Dirjen Bina Marga Kemenpupera mengestimasi hasil penghematan subsidi BBM pasca kenaikan harga, mencapai Rp120 triliun untuk semua sektor. Dari jumlah tersebut, akan ada peningkatan alokasi pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, yaitu sebesar Rp50 triliun.

”Kami optimistis pembangunan ini, khususnya di Kabupaten Tanggamus yang menjadi prioritas pusat untuk Provinsi Lampung, akan terwujud. Proposal sudah kami ajukan ke pusat, dalam hal ini melalui Bappenas. Kami juga mohon doa dari semua masyarakat Tanggamus, semoga program-program masa kepimpinan Jokowi – JK ini, selalu selaras dan sejalan dengan program Bapak Bupati Tanggamus,” harap Hendra dan Romas Yadi.

”Kita (Dinas PU Tanggamus,Red) mendukung program Jokowi-Jusuf Kalla. Pemerintah Pusat menetapkan satu dari 16 kawasan industri prioritas Jokowi-JK di seluruh nusantara. Nah, salah satunya adalah di Kabupaten Tanggamus untuk Provinsi Lampung. Pengajuan proposal dari kita sudah ditunggu pusat, sampai-sampai mereka menghubungi kita langsung via telepon. Inilah janji dari pusat kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang mengeluhkan kenaikan harga BBM. Subsidi kenaikan harga BBM direalokasikan ke sektor-sektor yang lebih produktif, salah satunya infrastruktur,” ujar mereka satu suara.(Denny Ramdo)
Pantai Sari Ringgung Terus Berbenah

Pantai Sari Ringgung di Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran terus berbenah. Saat ini lebih indah dan memiliki fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya. Foto : Muhammad iid

PESAWARAN - Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Pesawaran. Jika sebelumnya pernah mengenal lokasi Pantai Sari Ringgung di Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan dengan hutan mangrovenya. Saat ini pantai tersebut berubah drastis menjadi pantai yang indah, bersih dan memiliki banyak fasilitas layaknya pantai Mutun-Tembikil tanpa menghilangkan kelestarian hutan disekitarnya.

Bahkan, pantai yang berlokasi tidak jauh dari Pasar Hanura ini terus dilakukan pembenahan dan penataan fasilitas yang nantinya dapat dirasakan oleh para pengunjung baik lokal maupun nasional seperti pembangunan homestay dan cafe disekitar lokasinya yang memiliki luas sekitar 10 hektar.

"Saat ini pondok-pondokan yang ada sudah mencapai 100 pondok. Dan kita juga lagi membangun cafe," kata Hendrik selaku pengelola Pantai Ringgung kepada wartawan, Minggu (30/11).

Bahkan tidak hanya itu, di Pantai Sari Ringgung sendiri sudah memiliki beberapa water sport (olahraga air, red) seperti banana boat, kano dan lainya. Ditambah lagi dengan adanya Masjid Apung Al-Aminah sebagai tujuan wisata religi.  "Jika pengunjung ingin snorkling untuk menikmati keindahan bawah laut juga kami sudah ada alatnya," jelasnya.

Jika ingin pula menikmati keindahan pulau-pulau yang tidak jauh dari pantai tersebut, pengunjung juga dapat langsung pergi menyebrangi laut dari dermaga Pantai Sari Ringgung yang memiliki puluhan perahu motor dengan tujuan ke Pasir Timbul dan Pulau Tegal yang dapat ditempuh hanya dengan waktu 15-20 menit saja.

Sedangkan untuk harga tiket masuk (HTM) di Pantai Sari Ringgung sendiri sangat terjangkau. Sebab, cukup mengeluarkan kocek hanya Rp5 ribu per orang saja, pengunjung bisa langsung menikmati fasilitas yang ada.  "Kalau pakai motor Rp5 ribu dan mobil Rp10 ribu," imbuhnya.

Semantara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesawaran Jaka Sungkawa mengatakan, bawah pihaknya sangat mendukung upaya peningkatan wisata seperti yang ada di Pantai Sari Ringgung yang nantinya diharapkan dapat menjadi potensi Pesawaran yang dikenal hingga mancanegara. "Kita pasti mendukung dan akan terus kami promosikan kepada masyarakat luas," tutup Jaka. (Muhammad iid)
Petani Mulai Garap Lahan

PESISIR BARAT – Bagi sebagian petani, utamanya petani sawah tadah hujan di Kabupaten Pesisir Barat (KPB), musim penghujan memiliki makna khusus bahkan istimewa.
Ini adalah pertanda awal untuk bisa mengolah lahannya kembali setelah tiga kali musim tanam gagal panen. Dari pantauan di lapangan ratusan petani tampak dengan suka cita mulai menggarap lahannya kembali menggunakan bajak.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut), Nirmala Lingga Kusuma pekan lalu mengatakan musim penghujan saat ini intensitasnya relatif stabil.
“Kondisi hujan saat ini sangat memungkinkan petani menggarap lahannya memasuki musim tanam, dan memang kesempatan itu tidak disia-siakan petani,” ungkap Lingga.

Lingga menjelaskan pihaknya sudah berupaya berbagai persiapan dalam membantu masyarakat memaksimalkan hasil produksi padi ke depannya, termasuk soal ketersediaan kebutuhan pupuk bersubsidi.  Masalah pupuk, tandas Lingga, merupakan faktor utama yang menjadi perhatian pemkab guna memaksimalkan hasil pertaniannya.

“Alokasi kebutuhan pupuk subsidi diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di KPB. Hanya saja perlu diawasi secara bersama-sama oleh semua pihak dalam hal pengirimannya, agar tidak terjadi penyelewengan pupuk bersubsidi yang bisa merugikan petani,” pintanya.

Selain penyelewengan, hal lain yang dikhawatirkan menjadi penghambat distribusniya adalah bencana alam longsor pada akses jalan masuk ke KPB.
Dia menambahkan, pihaknya sudah meminta para distributor ketika terjadi trouble pendistribusian karena kerusakan jalan bisa memutar via Tanggamus.

“Untuk menghindari gagal panen akibat curah hujan tinggi, kami juga telah meminta Dinas Pekerjaan Umum  Pertambangan dan Energi (PUPE) memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana guna mencegah terjadinya banjir di titik-titik minim saluran irigasi,” tandasnya. (Andi Gunawan)